Cokelat Menangkal Radikal Bebas? - Berbagai aktifitas yang semakin padat membuat semakin tidak terlepas dari paparan radikal bebas. Radikal bebas adalah molekul berbahaya yang dihasilkan tidak hanya dari faktor eksternal (lingkungan), tetapi juga faktor internal (dalam tubuh). Faktor eksternal penyebab radikal bebas antara lain asap kendaraan bermotor, asap rokok, asap pabrik, radiasi, dan makanan, sedangkan faktor internalnya adalah dari hasil proses oksidasi dalam tubuh.
Ternyata Cokelat Dapat Menangkal Radikal Bebas |
Pakar kesehatan Rumah Sakit Gading Pluit/Klinik Millenium, dr. Bing Handoyo mengatakan bahwa radikal bebas ada di mana-mana, termasuk dalam makanan dengan kadar gula tinggi, garam berlebih dan olahraga berlebihan. Radikal bebas dapat menyebabkan mutasi DNA sehingga memicu timbulnya berbagai macam penyakit, mulai dari radang sendi, penyakit jantung, aterosklerosis, stroke, hipertensi, tukak lambung, Alzeimer dan Parkinson, hingga kanker.
Baca Juga : Milagros : Air "Three in One", Minuman Kesehatan Masa Kini
Baca Juga : Milagros : Air "Three in One", Minuman Kesehatan Masa Kini
Sebuah penelitian menunjukkan bahwa radikal bebas memiliki satu atau lebih elektron tak berpasangan yang menyebabkannya bersifat sangat reaktif dan dapat bereaksi dengan protein, lipida, karbohidrat, dan DNA. Timbulnya penyakit degeneratif oleh radikal bebas dapat dihambat atau dicegah oleh senyawa antioksidan.
Senyawa antioksidan mampu menetralkan radikal bebas dengan cara mengorbankan dirinya agar teroksidasi. Antioksidan dalam tubuh seringkali tidak mampu mengatasi kerusakan oksidatif yang berlebih sehingga diperlukan antioksidan dari luar. Antioksidan dari luar dapat diperoleh dengan mengonsumsi makanan maupun minuman yang kaya akan antioksidan.
Salah satu sumber antioksidan yang bersifat menyehatkan adalah produk berbasis cokelat yang diolah dari biji kakao. Kakao, seperti yang dilaporkan oleh Crozier dkk. dalam Jurnal Chemistry Central pada tahun 2011, diketahui memiliki kandungan polifenol yang tinggi, terutama golongan flavonoid yang disebut flavanol. Kakao juga mengandung beberapa vitamin, di antaranya vitamin A, B1, B2, B3, C, D, dan E.
Tidak hanya flavonoid, vitamin C dan vitamin E juga merupakan senyawa antioksidan alami dari kakao. Semakin tinggi kandungan kakao dalam produk cokelat, semakin tinggi pula kandungan antioksidan di dalamnya.
Berdasarkan persentase kandungan kakao, jenis cokelat antara lain dark chocolate, white chocolate dan milk chocolate. Dibandingkan dengan milk dan white chocolate, dark chocolate merupakan jenis cokelat yang paling kaya antioksidan, karena kandungan kakaonya sekitar 30% hingga 70%.
Terdapat dua jenis dark chocolate, yaitu bittersweet dan semisweet. Bittersweet adalah dark chocolate yang ditambahkan sedikit gula. Sehingga selain pahit, ada rasa sedikit manis ketika cokelat dikunyah. Semisweet adalah dark chocolate dengan penambahan gula lebih banyak dibandingkan dengan bittersweet. Penambahan gula tidak berpengaruh nyata terhadap kandungan flavonoid dalam cokelat.
Berbeda dengan jenis dark chocolate, milk chocolate mengandung kurang lebih 10% unsweetened chocolate (cokelat yang dibuat dari 100% kakao tanpa tambahan gula). Milk chocolate dibuat dengan minimal 20% kandungan susu di dalamnya dan ditambahkan gula hingga rasanya manis.
Sedangkan white chocolate dibuat dari cocoa butter, susu, dan gula. White chocolate mengandung kakao, namun nutrisi dari kakao sudah hilang karena penambahan susu dan gula dalam jumlah tinggi. Karena kandungan flavonoid paling banyak didapatkan dari kakao, maka nutrisi dari white chocolate merupakan yang paling rendah dibandingkan dark dan milk chocolate.
Lalu berapa dosis yang baik untuk mengonsumsi cokelat? Mengonsumsi cokelat terlalu berlebihan tidak akan memberi pengaruh yang lebih baik bagi kesehatan. Menurut sebuah studi di Italia, mengonsumsi sepotong kecil (20 gram) cokelat dengan kadar gula rendah tiga hari sekali baik untuk mencegah penyakit stroke dan jantung koroner.
Jadi, masih ragu untuk mengonsumsi cokelat?
Sumber:
- Hartanto, Hondy. 2012. Identifitasi Potensi Antioksidan Minuman Cokelat dari Kakao Lindak (Theobroma cacao L.) dengan Berbagai Cara Preparasi: Metode Radikal Bebas 1,1 dhiphenil-2-picrylhydrazil (DPPH). Skripsi. Surabaya: Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya.
- Odi. 2012. Mana yang Lebih Bernutrisi, Dark Chocolate atau White Chocolate?. (Online), https://m.detik.com/food/info-sehat/d-1885593/mana-yang-lebih-bernutrisi-dark-chocolate-atau-white-chocolate
- Rizaldi, Rizki. 2015. Kandungan Nutrisi Coklat. (Online), https://inform-kesehatan.blogspot.com/2015/05/kandungan-nutrisi-cokelat.html?m=1
- Setiaji, Ramandhita Rahma. (tanpa tahun). Manfaat Dark Chocolate yang Luar Biasa Bagi Kesehatan Tubuh. (Online), https://hellosehat.com/hidup-sehat/manfaat-dark-chocolate/
Penulis : (MA) – Mufidah Aulia
kabar gembira bagi penggemar coklat
ReplyDelete
ReplyDeleteadmin numpang promo ya.. :)
cuma di sini tempat judi online yang aman dan terpecaya di indonesia
banyak kejutan menanti para temen sekalian
cuma di sini agent judi online dengan proses cepat kurang dari 2 menit :)
ayo segera bergabung di fansbetting atau add WA :+855963156245^_^
F4ns Bett1ng agen judi online aman dan terpercaya
Jangan ragu, menang berapa pun pasti kami proseskan..
F4ns Bett1ng
"JUDI ONLINE|TOGEL ONLINE|TEMBAK IKAN|CASINO|JUDI BOLA|SEMUA LENGKAP HANYA DI : WWw.F4ns Bett1ng.COM
DAFTAR DAN BERMAIN BERSAMA 1 ID BISA MAIN SEMUA GAMES YUKK>> di add WA : +855963156245^_^